Resensi Film Congo

Karen bergabung dengan Peter dan bersedia mendanai penambahan perjalannya.setelah tiba di Afrika, yang dipandu oleh kelompok “Great White Hunter” kapten Munro Kelly (Ernie Hudson). Namun mereka segera ditangkap pemerintah Afrika dan dihadapkan oleh seorang pemimpin militer yang memegang kekuasaan disanamereka disuruh membayar jika ingin bisa memasuki kawasan Congo.
Keesokan harinya mereka bertemu anggota suku hantu yang mengklaim bahwa mereka telah melihat mayat pria kulit putih dengan pakaian logo Travi Com dan gagal mencoba menghidupkannya kembali. Homolka mengungkapkan bahwa sebagai seorang pemuda, ia menemukan sebuah buku diwilayah Georgia yang berisi gambar rinci kota Zinj, dimana raja salomo diyakini telah menyimpan tambang berlian yang menampilkan gambar hiasan aneh yang menyerupi gambar terbuka, mata yang sama yang telah digambarkan oleh Amy. Homolka menyimpulkan bahwa Amy telah melihat dalam mimpinya bahwa ia akan menjadi kelompok di hutan Afrika.
Esok harinya kelompok Peter diserang oleh sekelompok gorila buas, yang kemudian Amy datang untuk membujuk gorila buas, kemudian Amy datang untuk membujuk gorila buas itu untuk pergi. Dan akhirnya kelompok Peter menemukan Charles yang sudah ditempatkan dikota yang hilang Zinj. Ketika mereka menyebrangi ruangan berlian mereka tidak dapat pergi. Mereka juga menemukan Charles d kuil. Tak lama sebelum mereka meninggalkan kuil mereka diserang oleh penjaga kuil yaitu sekelompok gorila tua yang sedang marah. Namun Amy datang melindungi Peter dari gorila-gorila yang sedang marah tersebut. Dan saat itu sebuah gunung merapi meletus Peter dan teman-temannya melarikan diri sedangkan gorila-gorila tua itu tercebur kesebuah lava yang sangat panas. Setelah mereka melarikan diri kota tersebut runtuh. Karen pun menginformasikan kepada RB Travi com bahwa Charles sudah mati. Akhirnya Amy pun kembali kehutan bersama teman-temannya.
Film ini menggunakan boneka gorila yang tidak terlalu mirip dengan gorila aslinya, masih terlihat seperti boneka buatan. Dibandingn denga film jurasipark yang terliahat seperti aslinya film ini sangat jauh berbeda. Pesona alam yang diciptakan didalam sebuah studio sangat terlihat, tempat yang digunakan kurang begitu megah. Namun walaupun begitu film ini juga dapat membuat penonton merasa tegang saat adegan Peter dan teamn-temannya diserang oleh gorila jahat yang sedang marah.